tvOnenews.com - Ustaz Khalid Basalamah sering mendengar kasus orang mukmin menyempatkan shalat Tahajud tidak dikerjakan pada sepertiga malam.
"Banyak itu kebablasan sampai adzan Subuh baru bangun hanya ingin shalat (Tahajud)," ujar Ustaz Khalid Basalamah disadur melalui tayangan channel YouTube Ilmu Akhirat, Jumat (23/11/2024).
Faktor kelelahan, kata Ustaz Khalid Basalamah, sering membuat seorang mukmin tidur lebih nyenyak akibat bekerja seharian setiap harinya.
Perihal ini, beberapa orang telah kelamaan istirahat dan baru bangun tidur di waktu Subuh namun memiliki niat Tahajud, sehingga shalat sunnah itu tetap dilaksanakan pada di mana proses langit mulai cerah.
Shalat Tahajud merupakan salah satu ibadah sunnah dahsyat dan paling populer, sehinggaa sering dicari-cari keutamaannya dengan cara merutinkan pelaksanaannya setiap di sepertiga malam.
Keutamaan shalat Tahajud menjadi sunnah yang memberikan manfaat tidak biasa telah dijelaskan dalam Surat Al Isra Ayat 79, Allah SWT berfirman:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah shalat tahajud sebagai (amalan ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra, 17:79)
Soal hukumnya, seorang mukmin akibat bangun tidur kesiangan masih boleh shalat Tahajud.
Ia merincikan seseorang yang telat bangun tidur bisa melihat waktu Subuh kosong di jarak antara adzan dan iqamah.
"Ada pendapat ulama mengatakan kalau jeda antara adzan dan iqamah masih kosong," katanya.
Ia menuturkan Masjidil Haram menyiapkan waktu kosong di tengah adzan dan iqamah sebelum imam memulai shalat Subuh berjamaah.
Tak hanya itu, ia mengatakan setiap masjid menyisakan waktu kosong puluhan menit untuk mengisi amalan lain sebelum ibadah Subuh.
"Misalnya seperti Masjidil Haram 20 menit, 25 menit muadzin baru iqamat," jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa, Rasulullah SAW mempunyai sunnah di waktu tersebut untuk mengisi amalan seperti istighfar, zikir, doa dan sebagainya.
Menurutnya, orang yang mempunyai niat tahajud setelah bangun tidur kesiangan dapat memanfaatkan waktu tersebut dan masih disahkan hukumnya.
"Sementara Antum memang benar-benar terbiasa kerjakan shalat tahajud, boleh mengerjakannya antara adzan, iqamat Subuh," terangnya.
"Itu bukan waktu yang dilarang untuk shalat," sambungnya.
Ia menyampaikan hal tersebut karena melihat dari waktu pelaksanaan shalat qabliyah Subuh yang memiliki hukum sunnah meski pahalanya juga besar.
Ia menyatakan penjelasan ini dari pendapat para ulama perihal tahajud masih bisa ditunaikan di waktu Subuh.
"Berarti di sini pendapat ulama mengatakan masih boleh mengerjakan sunnah-sunnah antara azan dan iqamah Subuh," imbuhnya.
"Ini termasuk yang bisa diambil pelajaran dari situ tadi," tambahnya.
Sementara, Ustaz Khalid Basalamah menegaskan ketika iqamat sudah berkumandang dan masuk pelaksanaan Subuh maka tidak diperbolehkan shalat tahajud.
"Kalau sudah iqamat Subuh waktu dilarang shalat, enggak boleh," tegasnya.
Sesuai dalil Al-Quran dari Surah Al-Isra ayat 78 terkait perintah untuk mengutamakan menegakkan shalat Subuh, Allah SWT berfirman:
اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوْكِ الشَّمْسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيْلِ وَقُرْاٰنَ الْفَجْرِۗ اِنَّ قُرْاٰنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُوْدًا
Artinya: "Dirikanlah shalat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula shalat) Subuh! Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (QS. Al-Isra, 17:78)
(hap)
Load more