"Laporan sementara 135 rumah rusak akibat pergerakan tanah, tidak ada korban jiwa namun sekitar 407 jiwa mengungsi karena rumah mereka rusak berat, sedang dan ringan, sehingga rawan untuk ditempati,"
Potensi cuaca ekstrem bisa berdampak pada bencana hidrometeorologi di wilayah Indonesia seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, khususnya pada periode Nataru.