Bandung, tvOnenews.com - Bek kiri Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, berbicara tentang alasannya berlari tiada henti pada saat timnya mengalahkan Arab Saudi dengan skor 2-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Pada Selasa (19/11/2024) kemarin, skuad Garuda berhasil meraih kemenangan dengan skor 2-0 berkat dwigol Marselino Ferdinan.
Namun, penampilan Calvin Verdonk juga mendapatkan apresiasi tinggi karena dia berlari tiada hentinya di sepanjang laga.
Ditanyakan awak media setelah laga, pemain NEC Nijmegen itu mengaku hanya menerapkan apa yang diminta oleh pelatih.
"Memang kami (diinstruksikan) menekan tinggi, membuat banyak peluang, fans juga ada di belakang kami, jadi jika Anda bermain bagus, Anda akan memiliki energi," kata Verdonk, dikutip dari Antara.
Verdonk mempunyai andil besar dalam gol kedua Indonesia yang dicetak oleh Marselino Ferdinan yang mencatatkan namanya untuk kedua kalinya di papan skor.
Dalam gol tersebut, Verdonk menerima bola dari Marselino dan kemudian mengembalikannya kepada sang pemain Oxford United, yang kemudian menyelesaikan peluang.
Saat Indonesia hanya bermain dengan 10 orang setelah Justin Hubner dikartu merah, sang pemain berusia 27 tahun tetap berlari tanpa lelah dan membuat tembakan tepat sasaran yang kemudian kakinya terpincang-pincang karena mengalami kram.
"Itu hanya kram saja, saat saya ingin menembak, saya merasa sesuatu di engkel saya, jadi saya tidak bisa menembak dengan baik jadi semua baik-baik saja," kata Verdonk.
Verdonk bermain dengan solid meskipun harus menghadapi pemain AS Roma, Saud Abdulhamid, yang menjadi bek kanan Arab Saudi.
Dia menjadi pemain Timnas Indonesia dengan catatan sapuan tertinggi setelah Jay Idzes, yaitu dengan membuat sembilan sapuan.
Selain sembilan sapuan, statistik Verdonk adalah satu kali blok tendangan, satu intersep, empat tekel, 43 sentuhan, 14 umpan dengan akurasi 79 persen, dua umpan kunci satu crossing berhasil, lima kemenangan duel darat, satu tembakan tepat sasaran, dan satu tembakan tidak tepat sasaran.
Lebih lanjut, Verdonk sangat bersyukur dengan kemenangan pertama Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini yang didapatkan dari Saudi, tim berperingkat 59 dunia.
Meski diasuh oleh pelatih baru rasa lama, Herve Renard, kata Verdonk permainan Saudi sangat berbeda dari pertemuan pertama di Jeddah pada September lalu saat masih dilatih Roberto Mancini.
Kekalahan dari Indonesia menambah catatan buruk Saudi dalam hal mencetak gol dan tanpa adanya pemain bintangnya Salem Al Dawsari melawan Indonesia, permasalahan The Green Falcons semakin pelik setelah mereka tak menang dalam empat laga terakhir yang tanpa memasukkan gol satu pun.
"Ya, saya pikir dia sangat bagus saat bermain di Saudi, saya pikir mereka sangat kehilangan sosok dia," tutup Verdonk. (ant/rda)
Load more