Jakarta, tvOnenews.com - Dinas Kesehatan Kota Bandung akan mengevaluasi perkembangan gizi siswa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) setiap tiga bulan melalui usaha kesehatan sekolah (UKS).
“Kami akan memantau perkembangan gizi siswa setelah program ini berjalan. Biasanya evaluasi dilakukan setiap tiga bulan,” kata Anhar Hadian dalam keterangannya, Selasa (7/1).
Anhar menjelaskan, selain memantau gizi, pihaknya juga fokus pada kebersihan dapur penyedia makanan makan bergizi gratis.
“Pengaturan menu sudah dilakukan agar sesuai kebutuhan gizi siswa. Meski bekerja sama dengan vendor profesional, pengawasan ketat tetap diperlukan,” ujarnya.
Selain itu, Dinkes juga segera mengadakan pelatihan bagi para karyawan di dapur penyedia.
"Secara formal mungkin Sabtu ini kami akan mengadakan pelatihan buat para penjaga. Jadi secara resmi karena nanti mereka harus punya sertifikat," ujarnya.
Lebih lanjut, Anhar mengungkapkan pihaknya juga mempersiapkan bank sampel sebagai langkah antisipasi jika terjadi keracunan makanan atau dampak kesehatan lainnya.
Setiap menu makanan makan bergizi gratis ini wajib disimpan di bank sampel untuk dianalisis jika ditemukan kasus tertentu.
Menurutnya, proses pembuatan makanan MBG dilakukan dini hari agar makanan tetap segar saat dikonsumsi siswa pada jam sekolah.
Anhar berharap program MBG tidak hanya menjaga stabilitas gizi siswa dengan status gizi baik, tetapi juga memperbaiki status gizi siswa yang sebelumnya kurang.
“Jika pola konsumsi makanan sehat ini diterapkan di luar sekolah, perbaikan status gizi siswa akan berlangsung lebih cepat. Namun, bagi siswa yang sudah memiliki status gizi baik, program ini akan membantu menjaga stabilitasnya,” kata Anhar. (ant/dpi)
Load more