Cari

Sabtu, 13 September 2025

Tutup
ILUSTRASI - Depresi
Sumber :
  • Freepik

Psikolog Klinis Sebut Faktor Ini Bisa Jadi Pemicu Remaja Lakukan Tindakan Ekstrem, Salah Satunya Gangguan Kesehatan Mental

Psikolog klinis menyebut faktor ini bisa menjadi pemicu remaja melakukan tindakan ekstrem. Salah satunya adalah gangguan kesehatan mental.
Rabu, 4 Desember 2024 - 12:50 WIB

Bandung, tvOnenews.com - Psikolog klinis menyebut faktor ini bisa menjadi pemicu remaja melakukan tindakan ekstrem. Salah satunya adalah gangguan kesehatan mental

"Beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang terutama remaja melakukan tindakan ekstrem seperti itu meliputi gangguan kesehatan mental, masalah dalam keluarga dan tekanan sosial," kata Psikolog Klinis A. Kasandra Putranto kepada ANTARA, Rabu (4/12/2024). 

Kasandra menyampaikan hal itu saat ditanya soal kasus remaja 14 tahun membunuh ayah dan neneknya serta melukai ibunya di Lebak Bulus. 

Kasandra mengatakan gangguan mental emosional, gangguan kepribadian dan gangguan jiwa bisa memicu perilaku agresif dan membuat individu sulit mengendalikan dorongan untuk melakukan tindakan ekstrem dalam situasi tertentu.

Lingkungan keluarga dan pengasuhan yang tidak sehat, menurut dia, bisa juga memicu individu melakukan tindakan ekstrem dalam situasi tertentu.

"Kekerasan dalam rumah tangga atau kekerasan seksual juga menjadi salah satu faktor penyebabnya," terangnya. 

Kasandra menyebut anak-anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang penuh kekerasan atau kecemasan bisa mengalami kesulitan dalam mengelola emosi dan berisiko menunjukkan perilaku agresif termasuk terhadap orang dekat mereka seperti orang tua atau saudara.

Dia mengatakan remaja seringkali terjebak dalam konflik internal besar seperti pencarian identitas, tekanan teman sebaya atau masalah akademis.

Menurut dia, stres yang tidak terkelola dengan baik disertai dengan kurangnya keterampilan mengatasi masalah bisa mendorong remaja untuk melepaskan emosi dengan cara yang destruktif termasuk melakukan kekerasan.

Paparan yang berlebihan terhadap konten kekerasan dalam media hiburan seperti video game dan film, menurutnya, mempengaruhi remaja untuk melakukan tindakan impulsif dan meningkatkan kemungkinan mereka terlibat dalam perilaku kekerasan.

Kasandra menyebut media bukan satu-satunya faktor penyebab.

Kombinasi faktor internal seperti gangguan kesehatan mental dan faktor eksternal seperti pengaruh media dapat memperburuk kecenderungan kekerasan pada remaja. (ant/nsi)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

img_title

Ingat Nabila Ishma Kekasih Eril? Penampilan Terbarunya Semakin Membuat Banyak Orang Bilang 'Wow', kini Dia Sibuk...

Bagaimana kabar Nabila Ishma, kekasih Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril yang sempat membagikan momen sedihnya di Instagram? Kali ini Nabila mau tak mau mulai...
img_title

4 September 2025, Harga Emas Antam Tembus Rp2,04 Juta per Gram

Setelah emas Antam sempat mengalami penurunan drastis hingga menyentuh level terendah Rp1.866.000 per gram pada 15 Mei 2025, harga emas kini menunjukkan tren..
img_title

Bandung 19 Oktober Penuh Nostalgia, Peterpan Kembali ke Bandung, Lagu Apa yang Paling Ditunggu?

Setelah sempat batal digelar pada 31 Agustus 2025 lalu, konser Peterpan bertajuk “Bintang di Surga: Kembali ke Bandung” ini akan diselenggarakan pada tanggal..
img_title

Eliano Reijnders dan Thom Haye Ada 'Timnas Calling' Dulu, tapi Keduanya Sepakat Bilang Persib Bandung itu..

Transfer pemain andalan Timnas Indonesia itu ke Persib Bandung cukup mengejutkan, pasalnya sebelumnya tak pernah ada rumor yang mengaitkan kepindahan keduanya..
img_title

Dorong Kemajuan Pelaku Usaha, 45 UMKM di Indonesia Digandeng Program Bantuan Ini

Demi kemajuan pelaku usaha di Indonesia
img_title

Vietnam Hati-hati ya! Pemain Persib ini Siap Mati-matian agar Timnas Indonesia U-23 Juara, Thailand Sudah Tahu Rasanya

Nantinya di partai puncak, Timnas Indonesia U-23 Indonesia akan kembali berlaga di tempat yang sama pada Selasa (29/7/2025), menghadapi tim kuat, yaitu Vietnam.