Jakarta, tvonenews.com - Maraknya aksi boikot produk yang terafiliasi dengan Israel ternyata memberi pengaruh positif bagi berkembangnya produk-produk lokal.
Hal ini terungkap dalam data yang dirilis oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Dari riset yang kami lakukan, sekitar 85 persen masyarakat Indonesia ingin beralih dari produk global ke produk nasional. Ini sangat positif," ujar Wakil Sekjen MUI bidang hukum, Dr. KH Ikhsan Abdullah, dalam keterangannya dikutip Rabu (18/12/2024).
Semangat boikot terhadap produk yang terafiliasi dengan Israel, kata dia, harus terus dipelihara.
Dengan demikian, diharapkan tak hanya sebagai bentuk protes atas aksi Israel pada masyarakat Palestina, tetapi juga untuk mendukung produk lokal dan nasional.
Ikhsan juga menghimbau umat Islam agar mewaspadai aksi ‘Palestina Washing’, yakni manuver perusahaan multinasional asing dalam berkelit dari gerakan boikot produk pro Israel dengan aneka kegiatan yang seolah-olah bersimpati pada Palestina.
“Ada banyak jenama global (multinasional asing) datang ke MUI meminta dukungan karena saham dan produk riil mereka terdampak gerakan boikot produk pro Israel. Semua mereka minta boikot segera diakhiri,” kata Ikhsan lagi.
Gerakan boikot yang marak di berbagai belahan dunia telah berdampak signifikan, utamanya pada penjualan produk multinasional.
“Prinsip kemanusiaan tak bisa ditinggalkan. Palestina ini isu kemanusiaan yang melintasi sekat-sekat agama,” tegasnya.(ant/ito)
Load more