tvOnenews.com - Gus Baha menjelaskan gempa bumi kerap kali dijadikan bentuk adanya musibah sebagai bencana alam yang berbahaya.
Meski begitu, Gus Baha menyatakan gempa bumi juga bisa mengandung keberkahan. Tidak selalu mendapat arti membawa musibah dan keburukan.
Sebagai ulama, Gus Baha menguraikan fenomena gempa terjadi karena terletak pada kondisi bumi sebagai potensi terbesarnya.
"Memang dari awal, Allah bikin bumi ini, malah potensinya likuifaksi, melumer. Tamuru itu maknanya melumer," ungkap Gus Baha dilansir dari tayangan channel YouTube SANTRI GAYENG, Senin (2/12/2024).
Dalil Al Quran melalui Surat Al Mulk Ayat 16-18 menjelaskan fenomena bencana alam sebagai bentuk peringatan, Allah SWT berfirman:
ءَاَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يَّخْسِفَ بِكُمُ الْاَرْضَ فَاِذَا هِيَ تَمُوْرُۙ, اَمْ اَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يُّرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًاۗ فَسَتَعْلَمُوْنَ كَيْفَ نَذِيْرِ, وَلَقَدْ كَذَّبَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيْرِ
Artinya: "Sudah merasa amankah kamu dari Zat yang di langit, yaitu (dari bencana) dibenamkannya bumi oleh-Nya bersama kamu ketika tiba-tiba ia terguncang? Atau, sudah merasa amankah kamu dari Zat yang di langit, yaitu (dari bencana) dikirimkannya badai batu oleh-Nya kepadamu? Kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku. Sungguh, orang-orang sebelum mereka pun benar-benar telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka, betapa hebatnya kemurkaan-Ku!." (QS. Al Mulk, 67:16-18)
Pendakwah bernama asli KH Ahmad Bahauddin Nursalim ini memahami gempa bumi dapat memunculkan rasa takut.
Orang-orang merasa panik saat gempa tiba-tiba muncul menghantam daratan. Apalagi jika guncangannya terasa hebat sampai menimbulkan tsunami.
Bahwasanya gempa bumi merupakan salah satu fenomena atau peristiwa alam di mana lempeng bumi bergerak ke arah lain.
Lapisan batuan dan kerak bumi saling menghantam sehingga terjadi adanya patahan di bawah. Energi ini akan mengguncang hebat ke daratan.
Gempa bumi memiliki tiga jenis. Ada beberapa yang disebabkan melalui proses vulkanik, tektonik, dan runtuhan.
Menurut Gus Baha, ketiga jenis ini tidak bisa terhindarkan karena sewaktu-waktu bisa muncul.
"Memang dari Al Quran, bayangannya Al Quran seperti itu," katanya.
Dalam Surat At Thariq Ayat 12, Gus Baha menerangkan ada sifat bumi yang diterangkan melalui dalil Al Quran tersebut.
"Dan ketika Allah nyifati bumi, wal ardhi dzati shad'. Shad’un maknanya pecah. Dan Allah tidak sekedar mengatakan pecah, dzati shad’un, sifat dasar bumi itu mudah pecah," tuturnya.
Gus Baha berpendapat bahwa kondisi bumi telah hancur. Bahkan sifatnya mudah retak dan bisa menimbulkan berbagai peristiwa alam.
"Kenapa mudah pecah, karena bumi itu dari lempengan-lempengan. Di Quran juga dijelaskan begitu, wal ardhi qitha’un mutajawirat. Bumi yang kelihatannya satu, sebetulnya dari qith'ah, dari potongan," jelasnya.
"Lah Alquran itu bilang bumi itu mutajawirah, bumi ini karakter per potongannya beda-beda, sehingga memang potensinya bumi ini hancur," sambung dia.
"Apalagi dari awal dipersiapkan memang mau dihancurin, makanya nggak usah takut kiamat, karena rencana Tuhan memang mau dihancurin," tukasnya.
(hap)
Load more