Jakarta, tvOnenews.com - Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman mengatakan, peristiwa bencana pada Desember 2024 mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan pada libur Natal dan tahun baru (Nataru).
Ade mengungkap bahwa jumlah wisatawan di Sukabumi menurun pada momen Nataru tahun ini.
Menurut Ade, kurangnya wisatawan dari luar daerah yang datang Kabupaten Sukabumi sudah dirasakan sejak libur dan cuti bersama perayaan Natal.
Saat itu mayoritas objek wisata yang berada di wilayah selatan sepi. Hal itu pun diperparah dengan terjadinya longsor susulan yang menutup akses jalan nasional Bagbagan-Kiaradua, Kampung Cimapag, Loji, Kecamatan Simpenan.
Bahkan, objek wisata pantai selatan sejak H-2 Tahun Baru 2025 jumlah wisatawan yang datang minim atau sepi.
Kemudian, puncaknya pada H-1, wisatawan yang datang semakin membeludak sehingga mengakibatkan terjadinya kemacetan di jalur-jalur menuju objek wisata di selatan Kabupaten Sukabumi.
Namun, untuk kali ini hingga malam perayaan pergantian tahun arus lalu lintas tetap normal tidak ada peningkatan yang signifikan.
Turunnya tingkat kunjungan wisatawan juga berdampak kepada tingkat hunian kamar hotel atau okupansi yang biasanya mencapai 90 persen lebih. Kali ini angka okupansi tidak lebih dari 30 persen.
"Saat pergantian 2023 ke 2024 okupansi di atas 90 persen, tapi di saat perayaan pergantian tahun dari 2024 ke 2025 tingkat hunian kamar hotel di bawah 30 persen," ujarnya.
Ade menambahkan, selain bencana yang ikut mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan adalah cuaca. Diketahui bahwa sejak H-3 hingga beberapa menit menjelang perayaan pergantian tahun wilayah Sukabumi terus menerus turun hujan deras. (ant/dpi)
Load more