tvOnenews.com - Pendakwah Ustaz Adi Hidayat membagikan sarannya bila mana, mengalami kondisi tengah shalat berjamaah, tiba-tiba tidak sengaja kentut.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) sering mendapatkan dari mereka kebingungan ketika dihadapi saat shalat berjamaah di tengah-tengah shaf.
UAH menyebutkan orang yang kentut, hendak kembali ambil air Wudhu sangat ragu, harus melewati makmum atau menunggu pelaksanaan shalat berjamaah selesai.
"Disampaikan dari Ibnu Umar, adalah Rasulullah SAW kalau mau shalat itu memasang sutrah, ditancapkan tombak di depan beliau untuk pas posisi imam," ungkap UAH dalam suatu ceramah dikutip dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, Senin (3/2/2025).
UAH menjelaskan batas sutrah menjadi acuan saat ingin bergerak ke belakang setelah kentut. Sebab, ketika shalat berjamaah berlangsung tidak boleh melewati di depan makmum lain.
Meski begitu, Direktur Quantum Akhyar Institute itu menerangkan sutrah untuk shalat sendiri dan berjamaah juga memiliki perbedaan.
Lantas, apakah boleh melewati makmum lain setelah kentut di tengah shalat berjamaah?
Ia secara gamblang menyebutkan bahwa, imam shalat berjamaah sebagai patokan penempatan sutrah.
"Jadi kalau shalat berjamaah, sutrahnya itu batas hijab yang enggak boleh dilewati itu di imamnya, bukan makmum," terangnya.
Menurutnya, sangat aneh apabila sutrah diletakkan di antara makmum shalat berjamaah.
"Ingat baik-baik, di imam, bukan makmum, jadi tidak perlu kalau mau shalat makmum pasang sutrah, jadi enggak boleh lewat depan imam," tuturnya.
Oleh karena itu, tidak masalah jika melewati depan makmum yang sedang shalat berjamaah.
Sehingga jika ada keadaan tertentu seperti kentut, maka boleh jalan melewati makmum lainnya.
"Tapi kalau anda ada kesulitan dalam shalat, misal kondisi batal, kondisi sulit, kondisi darurat mesti membatalkan, anda boleh lewat ke wilayah makmum," kata Ustaz Adi Hidayat.
"Yang enggak boleh melewati imam, karena sutrahnya itu imam," lanjutnya.
Maka jika shalat batal karena kentut, segeralah keluar barisan melewati makmum lain, jangan justru diam menunggu shalat selesai.
"Dan jangan ditahan untuk malu kalau keluar, enggak usah, batalin aja keluar wudhu lagi masuk lagi," ujar Ustaz Adi Hidayat.
"Jangan sampai sedang pura-pura itu anda wafat, keluar jangan malu ambil wudhu lagi," tandasnya.
(far/hap)
Load more