tvOnenews.com - Selama ini banyak yang belum menyadari kalau mengonsumsi telur ceplok tak sepenuhnya baik menurut penuturan dr Zaidul Akbar.
Walaupun enak dan kaya akan kandungan protein, namun dr Zaidul Akbar menganjurkan agar seseorang jangan terlalu sering makan telur ceplok karena berefek pada kesehatan.
Seperti diketahui, telur ceplok menjadi makanan yang mungkin paling sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena mudah dibuat.
Bukan cuma itu, dengan olahan yang cukup sederhana saja, seseorang bisa mendapatkan tambahan protein apabila mengonsumsi olahan telur ceplok.
Selain itu, telur ceplok juga kerap dijadikan sebagai sumber protein oleh kebanyakan orang sebagai panganan pendamping dari karbohidrat.
Maka tak mengherankan apabila hidangan telur ceplok banyak digemari oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak, dewasa, hingga orang tua sekalipun.
Akan tetapi, hidangan telur ceplok ternyata tidak selamanya baik untuk dikonsumsi meskipun bisa dimanfaatkan sebagai sumber protein tambahan.
Pendakwah yang juga praktisi kesehatan dr Zaidul Akbar kemudian menjelaskan hal ini secara lebih rinci, meskipun bakal menimbulkan perdebatan di masyarakat.
Ia kemudian menganjurkan agar seseorang tidak terlalu sering dalam memakan olahan telur ceplok, apalagi dimasak menggunakan minyak yang banyak.
Di luar telur ceplok, dr Zaidul Akbar mengatakan jika jenis-jenis makanan yang disajikan melalui proses penggorengan dengan minyak juga tidak baik untuk kesehatan.
Kata dr Zaidul Akbar, telur yang sudah melalui pengolahan dengan digoreng semuanya mengalami denaturasi, sehingga tak sehat jika terus-menerus dikonsumsi.
“Kalau telur kan (mengandung) protein. Telur ketika digoreng semuanya sudah terjadi denaturasi, telurnya sudah enggak sehat sebenarnya,” ujar dr Zaidul Akbar melansir dari YouTube Sehat Sunnah.
Denaturasi merupakan kerusakan pada kandungan protein, mulai dari struktur tersier hingga premier. Kondisi ini ditandai dengan adanya endapan atau penggumpalan pada kandungan protein.
Sang penceramah kondang itu lantas memberikan tips bagaimana cara memasak telur dengan benar, sehingga tidak merusak kandungan protein pada makanan tersebut.
“Kalau memasak telur itu emang ada caranya supaya telurnya tidak rusak,” tegas dr Zaidul Akbar.
Lebih lanjut, dr Zaidul Akbar menyarankan agar kebiasaan makan telur ceplok digantikan dengan sesuatu yang lebih sederhana sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Dia mengatakan jika seseorang meniru pola makan yang diterapkan oleh Rasulullah SAW semasa hidupnya, maka bisa membuat tubuh lebih sehat dan bugar.
“Makanan yang sederhana itu yang tidak terlalu banyak ragamnya. Rasulullah SAW salah satu makanan kegemaran beliau adalah tharid,” tukas dr Zaidul Akbar.
“(Tharid) roti gandum gitu yang dicampur dan diaduk dengan kuah kari. Itu kan sederhana ya, ada karbohidratnya ada protein juga,” ungkapnya.
Dengan konsumsi makanan yang dianjurkan dan menghindar yang buruk, maka kata dr Zaidul Akbar kondisi tubuh seseorang bisa lebih terukur.
Hal ini semata-mata dilakukan agar tubuh seseorang seminimal mungkin terhindar dari risiko penyakit berbahaya hingga mudah untuk mengobatinya.
“Semakin sederhana yang kita makan, semakin kesehatan akan terjaga dan kalaupun sakit akan jauh lebih mudah ngobatinnya,” tutupnya.
(ism/han)
Load more