Bandung, tvOnenews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung melaporkan angka inflasi Kota Bandung pada Oktober 2024 menunjukkan kenaikan yang tipis.
Secara bulanan (month-to-month), inflasi tercatat sebesar 0,04%. Namun, secara tahunan (year-on-year), inflasi Kota Bandung berada di angka 1,66%, lebih rendah dibandingkan inflasi rata-rata Jawa Barat yang mencapai 1,92% dan tingkat nasional sebesar 1,71%.
Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau menjadi penyumbang utama inflasi pada bulan ini.
Menurut BPS, komoditas yang paling besar pengaruhnya terhadap kenaikan inflasi di bulan Oktober y-o-y adalah beras, emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), Sigaret Putih Mesin (SPM), kontrak rumah, nasi dengan lauk, Sigaret Kretek Tangan (SKT), sewa rumah, tarif dokter umum, dan kopi bubuk.
"Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain bensin, daging ayam ras, cabai merah, bahan bakar rumah tangga, tomat, daging sapi, sabun cair/cuci piring, wortel, minuman ringan, dan cabai rawit," kata Kepala BPS Kota Bandung, dalam laporannya, dikutip Jumat (8/11/2024).
Di sisi lain, komoditas yang dominan memberikan andil pada inflasi m-to-m pada Oktober 2024 adalah emas perhiasan, telur ayam ras, daging ayam ras, bawang merah, dan minyak goreng.
Harga beras terus mengalami kenaikan sehingga menyumbang cukup besar pada inflasi baik dalam skala bulanan maupun tahunan.
Selain beras, emas perhiasan juga mempengaruhi inflasi, terutama di kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya.
Komoditas lain seperti minyak goreng dan bawang merah turut berkontribusi meskipun pengaruhnya lebih kecil.
Dalam pengelompokan pengeluaran, kenaikan tertinggi inflasi bulanan juga berasal dari kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau (rokok), yang menyumbang andil sebesar 0,07%.
Untuk inflasi tahunan, kelompok ini berkontribusi paling besar dengan andil 0,95%, diikuti oleh kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya yang menyumbang 0,44%.
Sementara itu, komoditas nasi dengan lauk dalam kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran memberikan sumbangan sebesar 0,17% untuk inflasi tahunan.
Secara regional, inflasi bulanan Kota Bandung menempati posisi ke-5 terendah dari 10 kota dan kabupaten di Jawa Barat.
Kenaikan harga bahan pangan seperti beras yang disebabkan oleh faktor cuaca dan distribusi diperkirakan akan terus memengaruhi inflasi di beberapa bulan mendatang.
BPS mengingatkan pentingnya antisipasi dan upaya stabilisasi harga bahan pokok di tengah peningkatan permintaan yang biasanya terjadi menjelang akhir tahun.
Inflasi yang terkendali di Kota Bandung menjadi kabar baik bagi masyarakat, namun tantangan dalam mengelola harga komoditas pokok tetap ada, terutama dengan kondisi cuaca yang kurang stabil.
Maka, langkah antisipatif dari Pemkot Bandung dan pihak terkait akan sangat penting untuk menjaga stabilitas harga bahan pangan hingga akhir tahun. (rpi)
Load more