Jabar, tvOnenews.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mengajukan permohonan perbaikan infrastruktur penting seperti jalan dan jembatan yang rusak kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur.
Kerusakan ini terjadi akibat pergerakan tanah yang melanda Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak.
Koordinator Lapangan Tanggap Darurat Bencana (TDB) BPBD Cianjur, Herman, mengungkapkan bahwa pergerakan tanah tersebut menyebabkan sejumlah jalan penghubung antar desa serta satu jembatan mengalami kerusakan serius hingga tidak dapat dilalui kendaraan.
Akibatnya, aktivitas warga, terutama kegiatan ekonomi, terganggu.
“Jalan dan jembatan yang rusak terbelah dan ambles sehingga tidak bisa dilewati kendaraan, ini berdampak langsung pada kelancaran aktivitas warga,” ujar Herman, Minggu (1/12).
- Fasilitas Umum dan Bangunan Rusak Tercatat di Beberapa Titik
BPBD Cianjur melaporkan kerusakan meliputi:
a.Empat titik jalan desa rusak
b.Satu jembatan penghubung ambles
c. Tiga saluran irigasi rusak
d.Bangunan, termasuk satu sekolah, tiga madrasah, dan tiga masjid terdampak
Herman menegaskan bahwa seluruh kerusakan telah dilaporkan ke Pemkab Cianjur untuk ditindaklanjuti.
Ia juga menyoroti pentingnya perbaikan segera, agar kerusakan tidak semakin parah dan membahayakan keselamatan warga.
“Kami juga mengimbau warga untuk berhati-hati, terutama saat hujan turun, dan menghindari melintas di area yang berisiko seperti jembatan yang ambles,” tambahnya.
- Desa Cari Solusi Relokasi, Warga Tetap Waspada
Kepala Desa Waringinsari, Ajie Nadir, menambahkan bahwa kerusakan pada fasilitas umum semakin memburuk, termasuk amblesnya fondasi bangunan hingga sedalam satu meter.
Masjid masih digunakan untuk ibadah, namun kegiatan belajar di madrasah terpaksa dialihkan.
“Kami berharap jalan dan jembatan yang rusak segera diperbaiki oleh dinas terkait agar aktivitas warga kembali normal,” kata Ajie.
Meski cuaca membaik dalam dua hari terakhir, kekhawatiran warga tetap tinggi. Mereka waswas jika hujan deras kembali turun dan memicu pergerakan tanah lebih luas.
“Kami masih mencari solusi untuk relokasi, karena tanah desa tidak tersedia untuk tempat baru,” ujarnya.
Dengan situasi ini, BPBD dan pihak desa terus berupaya memastikan keselamatan warga sambil menunggu langkah cepat dari pemerintah daerah. (ant/aag)
Load more