Jakarta, tvOnenews.com-- Pendakwah Indonesia, Buya Yahya mengatakan kalau pasangan suami dan istri setelah menikah dihalalkan dalam segala hal kegiatan romantis. Namun, kebiasaan merekamnya perlu dipertimbangkan kembali.
Menjaga hubungan yang harmonis jadi salah satu tantangan setiap pasangan. Tentu, ada bumbu cinta sebagai pengeratnya.
Dengan itu suami dan istri, pasti memiliki caranya masing-masing dalam memuaskan pasangannya. Salah satunya, merekam atau mengabadikan momen mesra bersama di Handphone.
Kebiasaan buruk ini disoroti oleh Ulama Indonesia, Buya Yahya yang mengingatkan agar lebih berhati-hati.
Sebab rekaman romantis, apalagi aktivitas intim di Handphone sangat berbahaya.
Dengan alasan, sewaktu-waktu bisa menghilang atau berpindah tangan ke orang lain, termasuk anak-anak.
Buya Yahya menyampaikannya lewat pesan ceramah singkat dalam YouTube Buya Yahya Official, dikutip Rabu (13/11/2024).
"Jangan sekali-kali anda mempotret video hubungan suami istri anda. Hubungan suami istri Anda atau gambar-gambar yang tidak layak, karena HP anda itu bukan kuping," kata Buya Yahya.
"Bukan kuping Anda yang anda bawa kemana-mana. Dia bisa lepas lalu jatuh ke tangannya orang lain, termasuk anak Anda," tambahnya.
"Bisa saja terlupa, terjatuh, tertinggal kalau di dalam Islam, itu apa...," jelas Buya Yahya.
Sebab urusan ranjang bersama pasangan sudah semestinya hanya dikonsumsi kedua belah pihak saja, sebagai pasangan suami istri.
Sehingga, jangan sampai dibicarakan atau bahkan diumbar kepada orang lain. Hal ini menjadi perhatian Rasulullah SAW bahwa perilaku itu terlarang.
Rasulullah SAW pernah bersabda dari sebuah hadits:
"Paling buruknya kedudukan manusia di sisi Allah nanti di akhirat adalah orang laki-laki yang berhubungan badan dengan istrinya, lalu ia menceritakan rahasianya pada orang lain. " (HR. Muslim)
"Janganlah kalian lakukan. Karena perbuatan semacam ini seperti setan lelaki yang bertemu dengan setan perempuan di jalan, kemudian dia langsung melakukan hubungan intim, sementara setan lain melihatnya.” (HR Ahmad)
Dengan begitu, Buya Yahya menegaskna kembali, kalau hubungan seksual bersama pasangan cukuplah direkam dalam memori masing-masing.
Maksudnya, tidak dengan alat tapi cukup melihat dan pasangan. Sebab kalau sampai direkam dalam handphone itu justru jadi dosa besar.
"Seorang atau suami setelah hubungan suami istri kemudian ceritakan ke orang lain dosa besar kalau mengabadikan film itu lebih dari itu bukan sejak cerita suruh melihat," tegas Buya Yahya.
"Kita juga perlu Tarbiyah pendidikan. Termasuk gambar-gambar biarpun itu istri Anda boleh melihat secara pribadi memang boleh melihat bersama tetapi cukup dilihat bukan diabadikan," tegasnya.
"Jadi kalau mau mengabadikan di otak anda saja," pesannya. (klw)
waallahualam
Load more