tvOnenews.com - Hewan adalah salah satu makhluk hidup ciptaan Allah SWT. Buya Yahya mengatakan binatang harus diberikan kasih sayang.
Hewan harus memperoleh hak hidupnya. Buya Yahya mengatakan tidak semuanya mendapatkan itu karena binatang terbagi dua bagian, yakni liar dan dapat dirawat di rumah.
Buya Yahya mengingatkan hewan yang dipelihara di rumah, sebaiknya harus mengetahui apa manfaat dan tanda bahayanya sebelum merawatnya dengan penuh kasih sayang.
"Kalau sudah membahayakan dan harus dibunuh ya jangan dipelihara," ujar Buya Yahya dalam suatu kajiannya dilansir tvOnenews.com dari channel YouTube Al-Bahjah TV, Jumat (14/2/2025).
Hewan peliharaan memang menjadi pemantik terbentuknya kebahagiaan, apalagi kalau dirawat di rumah dan rupanya sangat imut dan lucu.
Nahasnya, dalam agama Islam menggolongkan hewan ada yang baik dan memberikan mudharat. Buya Yahya mengatakan jenis yang satu ini masuk ke bab bagian fuwaisiqoh.
Hewan tersebut adalah hamster. Buya Yahya mengungkapkan alasannya mengapa hamster memberikan tanda keburukan.
"Hamster itu kita pernah dengar termasuk jenis tikus," kata dia.
Hamster terpilih menjadi salah satu hewan peliharaan yang sering kali disukai oleh manusia.
Hamster memiliki kecenderungan untuk memberikan kebahagiaan terhadap pemeliharanya. Bahkan menjadi hewan yang cukup unik dan selalu menunjukkan akal barunya.
Hamster mampu memamerkan kecerdasannya, terutama kalau majikannya menyiapkan mainan diletakkan di kandang. Hewan ini dengan sigap langsung menggunakan wahana permainannya.
Beberapa mainan menjadi kebutuhan agar hamster terawat, sejenis terowongan, tempat panjat, roda untuk hamster, jungkat-jungkit, serta rumah-rumahan disimpan dalam kandang.
Jika ada roda, hamster sangat pintar memainkannya sebagai tanda kecerdasan dimiliki oleh hewan imut itu.
Sayangnya, ada keburukan berasal dari hamster. Buya Yahya secara tegas mengatakan hewan kecil ini disamakan seperti tikus karena bentuknya yang serupa.
"Berarti kita masuk bab pembahasan tentang melihara tikus," imbuhnya.
Berdasarkan rujukan dari buku Kajian Islam Profesi Peternakan karya Retno Widyani, menguraikan lima jenis hewan yang boleh dibunuh karena menimbulkan tanda bahaya.
Redaksi hadis riwayat dari Imam Al Bukhari menerangkan tikus masuk golongan hewan yang boleh dibunuh, Rasulullah SAW bersabda:
خَمْسٌ فَوَاسِقُ يُقْتَلْنَ فِىالْحَرَمِ الْفَأْرَةُ ، وَالْعَقْرَبُ ، وَالْحُدَيَّا ، وَالْغُرَابُ ،وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ
Artinya: "Ada lima jenis binatang yang seorang muhrim hendaknya dibunuh walaupun di tanah haram, yaitu: burung gagak, burung had'ah, kalajengking, tikus, dan anjing liar." (HR. Bukhari & Muslim)
Pendakwah karismatik ini mempertegas ada mudharat yang disampaikan oleh hewan kecil sejenis tikus itu, walaupun jenisnya adalah hamster.
"Kalau ternyata tidak membahayakan ya tidak wajib dibunuh, tapi kalau mau dibunuh silakan karena sudah disebut begini pada akhirnya membahayakan," sebutnya.
Buya Yahya berspekulasi jika telah mengandung mudharat dan bahaya kepada manusia, disarankan harus menghindar dari golongan jenis hewan tersebut.
"Dari sini para ulama menjelaskan bahwa tidak diimbau untuk melihara yang demikian itu," tuturnya.
"Bahkan sebagian malah mengatakan selagi diizinkan dibunuh karena ada sesuatu membahayakan, sebagian mengatakan haram memeliharanya, paling tidak Anda menghindar deh," sambungnya menjelaskan.
Pengasuh LPD Al Bahjah itu mengarahkan setidaknya minimal pelihara hewan lain, walaupun sebenarnya hamster menang dalam soal urusan wajahnya yang imut dan tidak menggigit orang.
"Enggak perlu lah memelihara itu, pelihara yang bermanfaat, ayam bisa beranak pinak disembelih, kambing bisa untuk kurban," pesannya.
"Mending pelihara kambing untuk kurban daripada hamster, hamster duitnya banyak capek sama kayak kambing," sambungnya.
Ia menandaskan bahwa pemeliharanya cuma sia-sia, apabila tetap bersikeras merawat beberapa golongan hewan yang boleh dibunuh, meski dilakukan dengan setulus hati.
"Enggak usahlah anda pelihara hamster, kalajengking, tikus," sarannya.
"Enggak dianjurkan, bukan sesuatu yang baik, rugi Anda sia-sia, Anda bisa memubazirkan duit, ubah cara berpikirnya, daripada pelihara hamster pelihara kelinci saja," pungkasnya.
(far/hap)
Load more