tvOnenews.com - Ustaz Khalid Basalamah mendapat sebuah pertanyaan dari salah satu jemaah terkait pelaksanaan shalat Witir setelah muadzin mengumandangkan adzan sebagai tanda waktu Subuh tiba.
Padahal, kata Ustaz Khalid Basalamah, shalat Witir memiliki waktu pelaksanaan terbaik sebagai tanda penutup ibadah wajib dalam sehari.
"Agar Antum tidak mengejar di malam hari kecuali shalat Tahajud gitu kan pertanyaannya? Tadi bolehkah shalat Witir sementara azan dikumandangkan? Boleh jawabannya," ujar Ustaz Khalid Basalamah disadur dari kanal YouTube Ilmu Akhirat, Rabu (20/11/2024).
Ia memahami shalat Tahajud menjadi tujuan utamanya, sehingga lupa menunaikan Witir dan baru ditunaikan pada waktu Subuh.
Waktu shalat Witir memiliki hadits riwayat dari Imam Ahmad disahihkan Syaikh al-Albani dari Irwa' al-Ghalil, Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللَّهَ زَادَكُمْ صَلَاةً فَحَافِظُوا عَلَيْهَا وَهِيَ الْوَتْرُ أخرجه أحمد
Artinya: "Sesungguhnya Allah telah menambah untuk kalian satu shalat, maka jagalah shalat tersebut. Shalat itu ialah Witir." (HR. Ahmad)
Pelaksanaan shalat Witir lainnya, orang mukmin biasanya kerap kali menunaikan shalat penutup malam setelah mereka mengisi sunnah malam. Ini bagian mengakhiri amalan ibadah shalatnya pada hari itu.
Sebaliknya, banyak orang juga menunaikan shalat Witir bahkan baru dikerjakan setela waktu Subuh tiba. Biasanya mereka telat mengerjakan shalat sunnah malam, seperti Tahajud, hajat dan sebagainya.
Akibat telat, mereka terpaksa harus mengisi amalan sunnah malam terlebih dahulu. Setelah itu, shalat Witir menjadi penutup ibadahnya.
Pasalnya, shalat Witir mempunyai batas akhir waktu yang di mana orang mukmin harus mengerjakannya sebelum muadzin shalat Subuh mengumandangkan adzan. Bagi mereka yang telat merasa ragu untuk mengisi Witir karena waktunya telah habis.
Bagi pendakwah kelahiran asal Makassar itu, shalat Witir masih dibolehkan meski telah masuk Subuh didasari dengan penjelasan salah satu hadits. Bahkan, ada anjuran yang melegakan umat Muslim saat telat mengerjakan amalan sunnah tersebut.
"Hadis Bukhari menjelaskan masalah itu bahwasanya Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam mengatakan kalau kalian dengarkan adzan segeralah berwitir, segerahlah berwitir artinya masih bolehkan," terangnya.
Meski demikian, pendakwah karismatik aliran Salafi tersebut menegaskan waktu terbaik shalat Witir. Setelah menunaikan Fardhu' terakhir dalam sehari, yakni Isya sebagai momentum tepatnya.
"Pertama kali saya sarankan Antum shalat witir seperti sekarang nih bada Isya gitu kan, itu lebih baik," katanya.
Ustaz Khalid kembali menjelaskan jika ada orang mukmin bersikeras tetap mengutamakan shalat Tahajud daripada Witir. Contohnya, Tahajud tetap dikerjakan pada sepertiga malam.
"Dan nanti kecuali kalau Antum memang sudah terbiasa bangun jam dua, setengah tiga masih panjang jeda waktu menjelang Subuh, itu baru," terangnya.
Namun, ia tetap berpesan selain setelah shalat Isya. Anjuran terbaik lainnya menjelang tidur malam. Itu merupakan cara seorang mukmin tidak kepikiran lagi soal ibadahnya.
"Kalau enggak, saran saya jangan tinggalkan Witir sebelum tidur baik sebelum nanti, sebelum atau habis Isya langsung shalat Witir," tuturnya.
Soal waktu pelaksanaan Witir sebelum tidur, ia menegaskan pendapat tersebut telah disepakati oleh berbagai pihak.
"Itu sudah disepakati oleh para ulama berangkat daripada Hadits Bukhari di mana sahabat-sahabat menyampaikan," katanya.
"Di antaranya Abu Hurairah Anhu yang mengatakan saya diwasiatkan ada tiga hal yang tidak pernah tinggalkan selama hidup saya," lanjut dia.
"Puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat shalat Dhuha, dan saya tidak pernah tidur kecuali saya sudah Witir," tukasnya.
(hap)
Load more