Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan sedang memantau secara ketat calon penerima apartemen transit atau apartemen sewa untuk keluarga sangat miskin agar bisa menjadi sasarannya.
"Barusan dibahas, kami mencari, mendata jangan sampai salah sasaran dan juga komitmen mereka seperti apa dan kami meyakinkan bahwa mereka tidak akan kembali lagi," ujar Bey usai rapim.
Mereka yang mendapat manfaat berupa perumahan di apartemen, lanjutnya, akan dilatih untuk memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Tadi Pak Sekda mengatakan penerima manfaat akan diberikan pelatihan, pengertian bagaimana tinggal di perumahan tersebut seperti apa karena kan harus ada keterampilan karena harus bayar listrik dan lainnya," ucapnya.
Terkait kesiapan apartemen, Bey Machmudin menjelaskan sejauh ini semuanya berjalan baik, namun ada tantangan tersendiri yaitu bagaimana Pemprov Jabar harus memastikan bahwa mereka sebagai penerima manfaat memiliki keterampilan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.
"Kesiapannya sih sudah, karena Jabar menjadi contoh bersama Jakarta. Jadi kalau berhasil, tentu baik. Tapi tantangannya, waktu yang sangat singkat ini Pak Sekda dan tim harus rapat mempersiapkan, baik secara keterampilan maupun sosial," ucapnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman menambahkan, dua apartemen atau apartemen transit yang dibangun di Solokan Jeruk dan Rancaekek merupakan program pemerintah pusat yang selanjutnya akan dialihkan ke Pemprov Jabar.
Masing-masing rusun memiliki 58 unit dengan fasilitas lengkap dan saat ini dalam tahap penyelesaian. Targetnya pertengahan Desember 2024 selesai, sehingga akhir tahun bisa segera ditempati.
Setiap unit di tower ini, lanjut Herman, diperuntukkan bagi masyarakat sangat miskin, yaitu mereka yang tidak mempunyai tempat tinggal dan mempunyai pekerjaan serabutan atau pekerjaan tetap.
"Intinya yang bener-bener ekstrem di wilayah perkotaan. Kami sudah cek tiap tower itu, baru selesai pertengahan Desember. Furnitur sangat representatif. Tipe 36, satu tower 58 unit," kata Herman.
Saat ini, lanjutnya, sasarannya adalah 100 kepala keluarga miskin ekstrem, sedangkan sisanya sebagai cadangan.
"Jadi ada 116 unit. Sementara, KK ada 100. 16 (unit) untuk cadangan, rusunawanya. Tinggal nanti Pak Gubernur menyiapkan, karena transisi dari kementerian karena dihibahkan ke Pemprov Jabar," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman meninjau proses pembangunan rusun di Solokan Jeruk dan Rancaekek.
Kedua tower tersebut diharapkan dapat digunakan oleh 116 kepala keluarga (KK) penerima manfaat Program Klaim Pelayanan Perlindungan Sosial (PPKS).
Lanjutnya, dengan adanya apartemen ini diharapkan masyarakat yang sangat miskin di wilayah perkotaan Bandung Raya dapat terbantu. Selain itu, biaya sewa yang akan dikenakan pun sangat murah karena mendapat subsidi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Mudah-mudahan bisa naik kelas. Keluar dari zona miskin ekstrem jadi keluarga mampu," katanya.
Masing-masing unit, lanjut Sekda Herman, bertipe 36 dan sudah dipasok. Dengan cara ini, yang terpilih bisa mendapatkan keuntungan segera. Hanya saja, apartemen ini, lanjutnya, bersifat sementara dan berlaku 6 hingga 12 bulan untuk setiap kepala keluarga.
"Mereka juga nanti akan mendapatkan pembinaan, pelatihan dan pendampingan," ucapnya. (ant/nsp)
Load more