tvOnenews.com - Ustaz Abdul Somad sering mendapat kasus orang mukmin tidak mengerjakan sujud sahwi saat shalat kelupaan jumlah rakaat.
Ustaz Abdul Somad (UAS) mengutarakan hukum shalat apakah tetap memperoleh pahala saat melupakan jumlah rakaat tetapi tidak sempat sujud sahwi.
"Karena sujud sahwi itu hukumnya sunnah," ungkap UAS dalam suatu ceramahnya dinukil dari kanal YouTube Teman Ngaji, Jumat (20/12/2024).
Bahwasanya amalan pertama kali menjadi pertanggung jawaban dan dihisab oleh Allah SWT adalah shalat.
llah SWT akan menghisab amalan pertama hamba-hamba-Nya melalui seberapa banyak dan ketaatan mereka mengerjakan shalat.
Hal ini menunjukkan anjuran bagi orang mukmin tetap menjaga shalatnya dipaparkan dalam dalil Al Quran dari Surat Al Baqarah Ayat 238, Allah SWT berfirman:
حَٰفِظُوا۟ عَلَى ٱلصَّلَوَٰتِ وَٱلصَّلَوٰةِ ٱلْوُسْطَىٰ وَقُومُوا۟ لِلَّهِ قَٰنِتِينَ
Artinya: "Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'." (QS. Al Baqarah, 2:238)
Perihal anjuran menyempurnakan shalat juga bagian penting untuk memperoleh keutamaan pahalanya.
Setiap orang mukmin mengerjakan shalat sebagaimana bertujuan untuk meraih pahala besar. Apalagi bagi yang menunaikan ibadah wajibnya.
Namun, beberapa orang mukmin sering kelupaan dalam melaksanakan shalatnya. Penyebabnya antara lain merasa tidak khusyuk karena ada berbagai hal mengganggu pikirannya.
Kebanyakan orang tidak khusyuk karena mempunyai banyak masalah, sehingga sering kali melupakan setiap bacaan bahkan gerakannya dalam rukun shalat.
Selain itu, ada juga shalat seseorang tidak sempurna karena masih belajar ibadah.
Ini biasanya terjadi pada orang-orang yang telah melupakan kewajibannya dan belum memahami arti dari setiap bacaan dan gerakannya.
Perihal kelupaan jumlah rakaat dan bacaan shalat, Allah SWT meringankan hamba-Nya untuk menyempurnakan ibadahnya melalui sujud sahwi.
Sujud sahwi berlangsung setelah seseorang mengucapkan salam dalam shalat guna menutupi segala kekurangan untuk mempertajam keabsahan ibadahnya.
Rasulullah SAW juga pernah melupakan jumlah rakaat shalatnya diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dalam haditsnya, seperti ini bunyinya:
"Setelah Rasulullah SAW menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi sebelum salam." (HR. Bukhari & Muslim)
Ia menerangkan tidak ada kewajiban mengerjakan sujud sahwi. Meski cara ini berupaya untuk menambal atau menyempurnakan segala kekurangan dan kelebihan shalatnya.
Sebagai pendakwah, UAS menuturkan bahwa kelupaan rakaat memang kerap kali dilakukan tanpa sadar maupun sengaja.
"Karena sujud sahwi itu hukumnya sunnah," katanya.
Pasalnya, manusia memiliki naluri bukan sebagai makhluk yang kuat. Ada banyak godaaan menyebabkan mereka lupa rakaatnya saat beribadah kepada Allah SWT.
Dalam Hadits riwayat Bukhari dan Muslim menerangkan saran mengerjakan sujud sahwi yang disebabkan adanya godaan setan, Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا نُودِىَ بِالأَذَانِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ لَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لاَ يَسْمَعَ الأَذَانَ فَإِذَا قُضِىَ الأَذَانُ أَقْبَلَ فَإِذَا ثُوِّبَ بِهَا أَدْبَرَ فَإِذَا قُضِىَ التَّثْوِيبُ أَقْبَلَ يَخْطُرُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ يَقُولُ اذْكُرْ كَذَا اذْكُرْ كَذَا. لِمَا لَمْ يَكُنْ يَذْكُرُ حَتَّى يَظَلَّ الرَّجُلُ إِنْ يَدْرِى كَمْ صَلَّى فَإِذَا لَمْ يَدْرِ أَحَدُكُمْ كَمْ صَلَّى فَلْيَسْجُدْ سَجْدَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ
Artinya: "Apabila azan dikumandangkan, maka setan berpaling sambil kentut hingga dia tidak mendengar azan tersebut. Apabila azan selesai dikumandangkan, maka ia pun kembali. Apabila dikumandangkan ikamah, setan pun berpaling lagi. Apabila ikamah selesai dikumandangkan, setan pun kembali. Ia akan melintas di antara seseorang dan nafsunya. Dia berkata, ‘Ingatlah demikian, ingatlah demikian!’ untuk sesuatu yang sebelumnya dia tidak mengingatnya, hingga laki-laki tersebut senantiasa tidak mengetahui berapa rakaat dia shalat. Apabila salah seorang dari kalian tidak mengetahui berapa rakaat dia shalat, hendaklah dia bersujud dua kali dalam keadaan duduk." (HR. Bukhari & Muslim)
Jika tetap ada yang mengerjakan sujud sahwi, UAS berbagi bacaannya diambil melalui Mazhab Imam Syafi'i.
سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو
Bacaan Latin: Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw.
Artinya: "Maha Suci Zat yang tidak tidur dan tak lupa."
(hap)
Load more