Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat ( Dpr) Putra nababan mencecar Direktur Utama Radio Republik Indonesia (RRI) dan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Tvri karena menjadikan karyawan sebagai pos utama yang dipangkas dalam merelokasi pagu anggaran baru.
Menurutnya masih banyak alokasi lain yang bisa dipotong ketimbang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Pimpinan, sangat mengkhawatirkan sekali, ini sebelum rekontruksi pemangkasan, di papan atas yang dipangkas duluan adalah manusianya," kata dia saat rapat dengar pendapat membahas rekonstruksi anggaran baru, di Komplek Parlemen, Jakarta.
Putra bercerita mendapat banyak aduan dari karyawan dan para penyiar yang diberhentikan oleh RRI dan TVRI.
Putra mengatakan, menurut para karyawan efisiensi anggaran disebabkan oleh program makan bergizi gratis atau MBG membuat mereka kehilangan pekerjaan.
"Gara gara MBG kami di PHK. Anak kami diberi makan di sekolah tapi saat pulang mereka lihat ayah dan ibunya kelaparan," tutur Putra menirukan aduan tersebut.
Putra menyarankan agar direksi lebih baik memangkas anggaran program yang tidak penting, menghemat listrik, atau mengurangi dan anggaran belanja operasional.
Kalaupun belum memenuhi dari total yang dipotong oleh pemerintah, kata dia, lebih baik Direksi memotong anggaran dari jabatan teratas.
Ia menegaskan bahwa apapun kondisinya, pegawai adalah hal terakhir yang boleh terkena dampak atas situasi buruk. (awy)
Load more