Bandung, tvOnenews.com - Penjabat Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin, berkomentar soal perundungan terhadap siswa sekolah dasar di Kabupaten Subang.
Berbagai langkah disiapkan seperti pemanggilan orang tua siswa dan pihak sekolah bersama dengan Dinas Pendidikan setempat.
Bey juga mengatakan Kepala Sekolah kemungkinan besar akan dinonaktifkan.
"Kepsek (Kepala Sekolah) pun akan dinonaktifkan, masalah perlu SK atau tidak, pasti segera (dinonaktifkan)," ujar Bey Machmudin dilansir dari laman ANTARA.
Lebih lanjut, Bey Machmudin meminta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jabar untuk mengawal dan memberikan pendampingan penanganan kasus perundungan tersebut.
"Bu Doksis (Kepala DP3AKB Siska Gerfianti) akan melakukan pendampingan. Bagian ini pasti kami akan upayakan maksimal untuk memberikan pendampingan," ujar dia.
Ia juga menyampaikan dukacita mendalam atas meninggalnya siswa kelas 3 SD berinisial AF, yang diduga menjadi korban perundungan.
Dalam kesempatan itu, dia meminta semua pihak untuk meningkatkan pengawasan serta pencegahan supaya perundungan tidak terjadi lagi di Jawa Barat.
"Kami terus mengimbau pada seluruh pihak untuk menahan perundungan dan utama, kami sampaikan dukacita dalam," katanya.
Kasus dugaan perundungan itu melibatkan kakak kelas terhadap seorang siswa kelas 3 SDN Jayamukti, Subang, Jawa Barat.
AF, siswa berusia sembilan tahun, meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif selama tiga hari di ICU RSUD Ciereng Subang pada Senin (25/11) sore.
AF sebelumnya mengalami koma pada Jumat pekan lalu akibat dugaan kekerasan yang dilakukan kakak kelasnya.
Setelah menjalani perawatan intensif, ia meninggal dunia pada Senin (25/11) sore. Jenazah AF langsung dimakamkan oleh pihak keluarga. (ant/aes)
Load more