Cirebon, tvonenews.com - Batik Ciwaringin yang dibuat oleh para perajin batik di Desa Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat, ternyata memiliki sejarah panjang.
Bahkan kiprah batik ini mampu mengubah nasib warga, yang dulunya di era 1990-an banyak warga memilih menjadi buruh migran di negeri orang, terutama di Arab Saudi, kini mereka lebih memilih membatik.
Awalnya, batik dianggap hanya sebagai warisan kuno yang kurang menjanjikan.
Namun, siapa sangka, tradisi ini menjadi penyelamat di tengah kegamangan warga yang ingin membangun kehidupan lebih baik tanpa harus jauh dari keluarga.
Banyak buruh migran kembali ke desa dan bergabung dalam dunia batik. Mereka menemukan bahwa batik bisa menawarkan stabilitas ekonomi yang selama ini didambakan.
Di desa Ciwaringin, saat ini telah terbentuk Koperasi Anugerah Batik, yang menjadi wadah bagi 150 perajin untuk mengembangkan wastra khas Cirebon tersebut.
Selain itu, warga juga membentuk kelompok usaha mandiri yang berfokus pada peningkatan kualitas batik Ciwaringin agar bisa bersaing dengan produk sejenis yang memakai pewarna sintetis.
Dalam pengembangan batik, diperlukan kerja sama dengan semua pihak, utamanya pemerintah daerah serta sektor swasta agar pamor batik Ciwaringin bisa merambah ke pasar nasional hingga internasional.
Salah satu dukungan dari sektor swasta, yakni program pemberdayaan yang diinisiasi oleh Pengelola Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
Fatoni, salah satu pengusaha sekaligus perajin batik di daerah tersebut bercerita pembangunan Jalan Tol Cipali yang dirampungkan pada 2015, telah membawa perubahan besar bagi masyarakat sekitar, termasuk warga Desa Ciwaringin di Kabupaten Cirebon.
Selain membuka akses, kehadiran tol ini juga menjadi awal dari kebangkitan UMKM lokal dan komunitas perajin batik seperti dirinya.
Banyak dari masyarakat desa yang terdampak pembangunan tol. Awalnya, warga mencari usaha lain, dan batik menjadi pilihan.
Melalui program pemberdayaan, komunitasnya di Ciwaringin mendapatkan berbagai dukungan, mulai dari pelatihan membatik hingga alat produksi. Bahkan, komunitasnya pun dibantu untuk membuat merek dagang untuk produk batiknya.
Menurutnya, program ini sangat membantu para perajin untuk berkembang. Apalagi dengan merek dagang dan pelatihan yang diberikan, batik Ciwaringin kini makin dikenal dan diminati oleh pasar.
Jalan tol sepanjang 116,75 km tersebut dinilai tidak hanya menghubungkan wilayah, tetapi menguatkan perekonomian masyarakat di sepanjang jalurnya. (ant/ito)
Load more