Cari

Senin, 02 Desember 2024

Tutup

Bandung TvOneNews: Home | Bandung & Nasional

Seorang pekerja menggoreskan canting pada kain batik dengan pewarna alami di Desa Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat.
Sumber :
  • ANTARA

Mengenal Batik Ciwaringin, Perajin Kedepankan Proses Ramah Lingkungan

Pembuatan batik Ciwaringin tidak bisa dipisahkan dari proses pewarnaan alami.

Minggu, 1 Desember 2024 - 12:05 WIB

Cirebon, tvonenews.com - Batik Ciwaringin dikenal karena motif-motifnya yang sarat makna, seperti gribigan, tebu sekeret, raja gosi, pecutan, dan lainnya.

Batik yang dibuat oleh para perajin batik di Desa Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat ini, ternyata batik yang ramah lingkungan.

Pembuatan batik Ciwaringin tidak bisa dipisahkan dari proses pewarnaan alami. 

Dimulai dengan pemilihan bahan seperti kulit kayu mahoni, mangga, kulit rambutan, hingga daun jengkol, semuanya diolah melalui tahapan panjang.

Bahan-bahan tersebut direndam untuk melunakkan seratnya sebelum dimasak dalam waktu sekitar 4 jam.

Cairan hasil rebusan ini disaring untuk memisahkan ampasnya, kemudian digunakan sebagai pewarna kain. Proses ini dilakukan dengan hati-hati untuk menghasilkan warna yang pekat.

Seorang pekerja menunjukan kain batik dengan pewarna alami di Desa Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat.
Seorang pekerja menunjukan kain batik dengan pewarna alami di Desa Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat.
Sumber :
  • ANTARA

 

Setelah pewarna siap, kain dicelupkan beberapa kali, biasanya hingga tujuh kali atau lebih, agar warna meresap sempurna.

Para perajin pun melakukan fiksasi untuk mengunci warna agar tidak luntur. Dari satu bahan pewarna bisa dihasilkan gradasi warna berbeda, seperti merah, cokelat, hingga jingga, tergantung bahan fiksasinya.

Proses ini tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga menjaga lingkungan. Limbah yang dihasilkan dari pewarna alami dapat dimanfaatkan kembali.

Penggunaan pewarna alami memberikan manfaat besar bagi kesehatan. Karena tidak mengandung bahan kimia, batik ini aman untuk kulit sensitif, bahkan bagi anak-anak.

Banyak pelanggan memilih batik Ciwaringin karena keunggulan tersebut, selain nilai sejarah yang terpatri di dalamnya.

Selain itu, proses produksi yang ramah lingkungan menjadi keunggulan tersendiri. Limbah pewarna tidak mencemari tanah atau air sehingga menjaga keseimbangan ekosistem desa.

“Kami menyebutnya, dari limbah menjadi berkah. Semua bahan yang kami pakai, sebisa mungkin tidak ada yang terbuang sia-sia,” kata Fatoni, salah satu pengusaha sekaligus perajin batik di daerah tersebut.(ant/ito)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
img_title

Selesai Tugas di Thailand, Wonderkid Persib Gabung Timnas Indonesia

Keduanya sempat menunda panggilan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dalam pemusatan latihan di Bali karena harus membela Persib di ajang AFC Champions League Two 2024/2025. 
img_title

Jeje Govinda Raih Kemenangan di Pilkada Bandung Barat Versi Quick Count, Ternyata Ini Penyebabnya

Ritchie Ismail yang lebih dikenal sebagai Jeje Govinda, tampil sebagai unggulan dalam Pilkada Bandung Barat berdasarkan hasil quick count dari Indikator Politik
img_title

Pengedar Kokain 236,4 gram dengan Kemasan Snack Dibekuk Polisi, Kapolrestabes Bandung Bocorkan Modusnya

Seorang pria berinisial YP (41) dibekuk polisi usai ketahuan hendak mengedarkan narkotika jenis kokain seberat 236,4 gram yang disembunyikan dalam kemasan
img_title

Mengerikan, Tanah Bergerak di Cianjur, BPBD Langsung Lakukan Ini

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mengajukan permohonan perbaikan infrastruktur penting seperti jalan dan jembatan yang rusak
img_title

Marselino Ferdinan Absen Perkuat Oxford United, Pertanda Segera Gabung Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024?

Marselino Ferdinan sama sekali tidak ada dalam daftar susunan pemain Oxford United yang bermain menghadapi Millwall pada Sabtu (30/11/2024) malam kemarin.
img_title

Jadwal Red Sparks Selama Bulan Desember di Liga Voli Korea 2024-2025: Ujian untuk Megawati Hangestri

Jadwal Red Sparks selama bulan Desember di Liga Voli Korea 2024-2025, di mana Megawati Hangestri dan kawan-kawan kembali dihadapkan ujian berat.
Viral