tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat menguraikan hukum menunaikan shalat Subuh yang kesiangan.
"Jika seseorang itu kemudian bangun dari tidurnya melewati batas shalatnya, keluar sabda Nabi 'Itulah waktu shalatnya', tunaikan waktu shalat yang bangun dari tidur, itulah waktunya," kata Ustaz Adi Hidayat (UAH) dalam ceramahnya dikutip dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, Selasa (12/11/2024).
Dalam Hadits Riwayat Muslim Nomor 163, menjelaskan keutamaan shalat Subuh, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَلَّى صَلَاةَ الصُّبْحِ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا يَطْلُبَنَّكُمْ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَإِنَّهُ مَنْ يَطْلُبْهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ يُدْرِكْهُ ثُمَّ يَكُبَّهُ عَلَى وَجْهِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
Artinya: "Barang siapa yang shalat Subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam." (HR. Muslim)
Sebagai Direktur Quantum Akhyar Institute, UAH menjamin orang yang tidak pernah meninggalkan shalat Subuh akan masuk surga.
Namun, shalat Subuh kerap kali menjadi rintangan bagi orang mukmin karena dikerjakan masih pada waktu istirahat, yakni fajar shadiq.
Lanjut, Ustaz Adi Hidayat tetap menyarankan agar shalat qabliyah Subuh sebagai waktu yang tepat sebelum menunaikan Subuh meski dikerjakan tidak sesuai dengan ketentuan waktunya.
"Para ulama hadits mengatakan, kalau dua rakaat ini tidak penting pada saat itu, mustahil dikerjakan, pasti Nabi akan langsung kepada shalat subuh yang dua rakaat," terangnya.
Ia menyampaikan shalat Subuh masih boleh jam 7 pagi sesuai sabda Rasulullah SAW tidak membenarkan jika ibadahnya dikerjakan pada waktu tersebut.
Ia menyebutkan jika seorang mukmin telat mengerjakan karena disebabkan beberapa hal tidak menjadi masalah menunaikan Subuh.
"Misalnya seseorang terlampau lelah capek, tapi ingat bukan yang disengaja ya, bukan begadang nonton bola misalnya, kemudian ketiduran kemudian telat subuh, itu dosa," paparnya.
"Kemudian setelah itu Anda mandi, Anda kemudian shalat dulu, bahkan sempat Tahajud sampai setengah tiga, sudah itu tiduran, begitu bangun jam 7," sambungnya.
Lanjut, Ustaz Adi Hidayat memaparkan pelaksanaan Subuh telah melewati ketentuan waktunya dari kisah Nabi Muhammad SAW ketika bangun tidur kesiangan.
Kala itu Nabi Muhammad SAW meminta Bilal bin Rabah membangunkannya pada waktu Subuh untuk mengisi shalat wajibnya pada fajar shadiq. Bilal bin Rabah pun menyanggupi permintaan Nabi Muhammad SAW.
Setelah itu, rombongan Nabi Muhammad SAW mengisi shalat sunnah malam dan berbagai amalan pada waktu sepertiga malam sebelum tidur.
Sayangnya Bilal bin Rabah juga ikut tidur bersama Rasulullah SAW, sehingga mereka masih terlelap pada waktu Subuh.
Kendati demikian, Nabi Muhammad SAW langsung menyuruh Bilal ketika bangun kesiangan untuk segera mengambil air wudhu. Hal itu bertujuan agar mereka langsung menunaikan shalat Subuh.
Wallahu A'lam Bishawab.
(gwn/hap)
Load more