tvOnenews.com - Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif dikenal Buya Yahya mengupas tuntas alasan mengusap wajah tidak dianjurkan setelah mengamalkan Doa Qunut pada shalat Subuh.
"Dalam semua panjatan doa disunnahkan Anda mengusap wajah Anda setelah doa," ungkap Buya Yahya dinukil dari tayangan channel YouTube Al-Bahjah TV, Rabu (20/11/2024).
Buya Yahya kembali menguraikan dampak dari mengusap wajah. Padahal hukum dalam Doa Qunut Subuh hanya bersifat sunnah.
Namun, kebanyakan mereka setelah memgamalkan bacaan i'tidal tidak pernah lupa membaca Doa Qunut sebelum mengusap wajah sebagai tanda berdoa telah selesai.
Pendakwah bernama asli KH. Yahya Zainul Ma'arif itu menyampaikan terkait sikap mengusap wajah setelah baca qunut tidak dianjurkan saat shalat Subuh.
Khususnya bagi yang mengusap wajah dengan kedua tangannya sebagai bentuk tanda telah menyelesaikan baca doa meski dilakukan sedang shalat Subuh.
"Kecuali waktu doa qunut Anda tidak usah mengusap wajah Anda dengan tangan Anda," tambahnya.
Lantas, apa alasan seorang Muslim tidak boleh mengusap wajah setelah selesai baca doa qunut Subuh?
Buya Yahya memaparkan bahwa, wajah yang diusap setelah qunut harus dihindari lantaran adanya pemicu tambahan gerakan ketika shalat.
Menurutnya, pengusapan wajah setelah baca doa qunut dan i'tidal bukan bagian gerakan dalam shalat.
"Karena dalam shalat hendaknya kita selalu menghindari banyak gerakan-gerakan yang enggak ada hubungannya dengan shalat," jelasnya.
Pria berusia 50 tahun itu menegaskan agar seorang Muslim tidak perlu mengusap wajah karena amalan ibadahnya bisa menjadi makruh.
Tak hanya itu, ia menambahkan pengusapan wajah juga memicu seseorang melakukan batas gerakan saat shalat sebanyak tiga kali.
"Enggak usah diusap wajahnya, kalau mengusapnya adalah makruh karena khawatir terjadi gerakan tiga gerakan," terangnya.
Ia mengkhawatirkan jika seseorang telah melakukan melebihi tiga kali gerakan maka shalatnya tidak sah.
"Sebab kalau tangan ini dua (kedua tangan) nanti tambah kepala, bisa batal shalatnya," imbuhnya.
Buya Yahya mengklarifikasi dalam memberikan hukum mengusap wajah setelah qunut Subuh bukan berarti untuk tidak mengamalkan doa tersebut.
Ia menyatakan penjelasan tersebut sebagai bekal dan ilmu pengetahuan agar senantiasa ibadah Subuhnya tetap diterima oleh Allah SWT dan mendapat keutamaan dahsyat di dalamnya.
"Cuman kita tidak perlu, jangan terlalu menakut-nakuti orang juga, dikit-dikit batal, justru kita beritahu itu ilmunya," tandasnya.
Lagi pula anjuran bacaan doa qunut saat shalat Subuh berdasarkan dari sejumlah hadits, salah satunya diriwayatkan Imam Ahmad, Abdurrazzaq dan lain-lain bersifat dha'if (lemah).
Hadits dha'if tersebut menerangkan Nabi Muhammad SAW sebelum wafat menganjurkan qunut karena doa yang wajib dibaca saat shalat Subuh, begini bunyinya:
مَازَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْنُتُ فِي الْفَجْرِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا .
Artinya: Dari Anas bin Malik, dia berkata: "Senantiasa Rasulullah SAW berqunut pada shalat Shubuh sehingga beliau berpisah dari dunia (wafat)."
Buya Yahya menutupkan bahwa hadits tersebut dha'if dan sudah sifatnya sudah dilemahkan oleh ulama para Ahli Hadits.
(hap)
Load more